Jumat, 16 Mei 2014

Doppelganger

|0 komentar
http://taicarmen.files.wordpress.com/2011/05/tumblr_lbq7hsc5171qaivtro1_500.jpg
Definisi Dari Doppelgangeristilah doppelganger, atau biasa ditulis sebagai doppleganger dan doppelgaenger, berasal bahasa jerman yang merupakan gabungan dari kata doppel (double) dan ganger (walker). Term ini digunakan untuk mendeskripsikan sesosok hantu yang berpenampilan sangat mirip dengan seseorang, namun lebih sering dikaitkan dengan kembaran jahat milik setiap individu. Istilah doppelganger juga dipakai untuk menggambarkan kejadian dimana seseorang melihat diri sendiri dalam wujud nyata dan bukan refleksi. Beberapa mitologi memiliki banyak cerita tentang mahluk tersebut. Contohnya adalah vardoger yang terdapat dalam mitologi bangsa Norse, hantu yang sifatnya sama dengan doppelganger dimana mahluk tersebut mengambil rupa serta mempunyai gerak-gerik sama persis dengan orang yang ditirunya.

Refleksi jadi ciri utama untuk membedakan manusia asli dengan doppelganger, dimana si kembaran palsu biasanya digambarkan tidak memiliki pantulan dicermin atau air. Para doppelganger biasanya memberikan saran atau nasihat pada orang yang ditirunya tapi berupa arahan yang sesat. Mereka juga bisa menciptakan ide dan menyalurkan pada korban atau kerabat orang yang ditiru dengan tujuan untuk membuat mereka binggung. Dalam beberapa kasus, orang yang melihat kembaran mistisnya sendiri (meski sekali saja) maka ia akan terus dihantui oleh sosok tersebut. Kejadian melihat doppelganger juga biasa diartikan sebagai pertanda buruk. Jika yang melihat doppleganger adalah kerabat atau teman maka itu merupakan pertanda bahwa orang yang ditirunya akan menderita sakit atau terancam bahaya. Jika orang melihat doppelganger -nya sendiri, itu adalah pertanda bahwa ia akan mati dalam waktu dekat. Pasalnya, doppelganger dikenal sering membawa halburuk dan berkomunikasi dengan mereka merupakan tindakan nekat!!
Doppelganger Dalam Karya Fiksi

Doppelganger muncul dengan banyak variasi dalam berbagai karya fiksi, mulai dari novel The Double, Season of Migration dan The North karya Fyodor Dostoyevsky, sampai Invisibel Man karya Ralph Ellison. Dalam kemasan paling sederhana, doppelganger adalah kasus dimana terdapat kesalahpahaman akan identitas seseorang. Dalam novel Twelft Night dan A Tale o Two Cities misalnya, doppelganger bukan digambarkan seperti hantu melainkan kerabat yang memiliki wajah yang betul-betul identik, atau orang yang secara kebetulan memiliki wajah sama walau tidak memiliki hubungan darah. Sementara dalam cerita berbau mistis, doppelganger pada umumnya memiliki sifat yang jahat. Si kembaran akan melakukan kejahatan lalu melarikan diri, sehingga si orang asli akan tertimpa tuduhan kejahatan yang tidak dilakukanya. Ada pula cerita yang mengisahkan si doppelganger sampai berusaha untuk membunuh kembaranya agar bisa eksis dengan sempurna.

Versi lain dari doppelganger dalam dunia fiksi adalah
shapeshifter, mahluk yang dapat mengubah diri menjadi siapa saja. Ada juga yang menceritakan bahwa shapeshifter ialah suatu ras anomali yang memiliki kemampuan meniru yang luar biasa. Beragam karya literatur bernuansa science fiction mencoba menjelaskan fenomena doppelganger dengan banyak cara yang terasa lebih logis. Seperti mengkaitkanya dengan cloning, keberadaan ganda akibat time travel atau parrallel universe. Dengan kata lain, doppelganger sebetulnya bukan sosok mistis melainkan 2 orang yang sama tetapi berasal dari dimensi waktu atau dunia yang beda.Penampakan Doppelganger Dalam Sejarah Kasus Emilie Sagee adalah salah satu laporan kemunculan doppelganger paling fenomenal karena disaksikan oleh 10 orang lebih. Laporan ini ditulis oleh Robert Dale Owen dengan narasumber Julie von Guldenstubbe, seorang keturunan aristocrat Latvian. Diceritakan bahwa pada tahun 1845, Von Guldenstubbe yang saat itu berumur 13 tahun bersama murid-murid lainnya yang berjumlah antara 13 sampai 42 orang, menyaksikan gurunya yang bernama Emilie Sagee muncul tengah hari di sekolahnya, Pensionat von Neuwelcke. Padahal saat itu sang guru harusnya tengah terbaring karena sakit keras!! Beberapa aksi kembaran sagee yang dilaporkan adalah: . Meniru cara menulis dan makan namun tidak memegang apapun di tanganya.
. Muncul dengan tampilan sangat sehat sementara sagee sedang sakit parah.
. Muncul dengan tubuh lengkap namun tidak dapat disentuh. Salah seorang murid yang
mencoba menyentuhnya malah berjalan tembus melewati tubuh si doppelganger.

Sosok-sosok doppelganger, selain muncul di tengah masyarakat biasa, juga pernah menghampiri orang-orang besar dalam sejarah. Dalam dua versi biografi, Abraham Lincoln pun pernah melihat kembaran dirinya sendiri. Misalnya dalam versi Carl Sanburg dimana setelah di terjemahkan, tertulis:
Sebuah mimpi aneh atau ilusi menghantui Lincoln di sebuah musim dingin. Pada suatu malam melewati masa pemilu, LIncoln merebahkan dirinya di sebuah sofa dirumahnya, tidak lama setelah sebuah telegram tertanggal 6 November mengabarkan terpilihnya ia sebagai Presiden. Saat beristirahat, Lincoln memandang sebuah cermin yang berada di sebrangnya lalu melihat dirinya sendiri, tapi dengan dua wajah.
Hal tersebut menggangunya, lalu ketika ia bangun, bayangan tersebut menghilang; namun muncul lagi ketika Lincoln kembali merebahkan diri. Sama, dua wajah, dimana yang satu lebih pucat dari yang lain. Lincoln bangun lagi, masih tenggelam dalam sensasi memenangkan pemilu, melupakan sejenak si bayangan. Tapi fenomena penampakan ganda dirinya terus muncul dan menghantui dirinya. Lincoln memberi tahu istrinya mengenai hal tersebut.
Beberapa hari setelahnya Lincoln mencoba melihat kembali, bayangan dengan dua wajahnya muncul untuk terakhir kalinya. Setelah momen itu, sosok bayangan kembar misterius tidak pernah muncul kembali. Lincoln kembali bercerita pada istrinya bahwa ia merasa penampakan tersebut adalah pertanda bahwa ia akan kembali dipilih di pemilu kedua, namun wajah yang pucat menandakan bahwa ia tidak akan hidup lama dalam jangka memimpin keduanya.

Apakah sebenarnya sebenarnya bayangan yang dilihat Lincoln adalah doppelganger, hal tersebut masih disangsikan. Sanggahan lainya untuk kasus ini adalah bahwa Lincoln menderita
vertical strabismus di mata kirinya, sebuah kelainan yang dapat mengaburkan tampilan objek vertikal.Investigasi Sains, Psikologis dan FilosofisPada bulan september 2006 dilaporkan bahwa Shahar Arzy dan beberapa rekannya dari University Hospital, Geneva, Switzerland, telah menemukan penyebab fenomena doppelganger dengan jalan menstimulasi otak pasien dengan gelombang elektromanetik. Ia mengaplikasikan stimulasi elektris pada bagian cabang otak temporoparietal sebelah kiri kepada seorang pasien wanita yang diminta berbaring. Si pasien merasakan kehadiran orang lain di extrapersonal space. Tidak seperti penderita epilepsi yang memang banyak dirawat di tempat tersebut, pasien wanita tersebut benar-benar sehat. kembaranya itu digambarkan si pasien memiliki tampilan lebih muda, tidak jelas laki-laki atau perempuan, tidak bergerak, dengan postur tubuh yang mirip dengan dirinya. Orang itu berada tepat di belakangnya , bahkan hampir menyentuh dirinya!! Stimulasi elektris kedua diaplikasikan dengan tingkat intensitas yang lebih tinggi dimana posisi pasien tetap berbaring dengan tangan yang diikat. Kali ini si pasien merasakan kehadiran seorang pria yang memegang tanganya erat-erat!! Terakhir, dalam posisi duduk, stimulasi elektris kembali dilakukan ketika si pasien diminta untuk menyelesaikan serangkaian tes bahasa dengan satu set kartu. Si pasien merasakan kehadiran orang lain yang duduk dibelakangnya dan meminta dirinya untuk tidak membaca!!

Arzy menyimpulkan bahwa ketika bagian cabang temporoparietal terganggu maka sensasi kehadiran orang lain yang serupa dengan si penderita akan muncul. Ia memaparkan bahwa fenomena doppelganger dapat dipicu oleh kelainan mental seperti schizophrenia, yang berkelanjutan dengan paranoia dan delusi. Singkatnya, fenomena doppelganger mungkin disebabkan oleh adanya gangguan pada cabang temporoparietal di sebelah kiri.

Apakah kita memiliki "kembaran" di dunia ini?

|1 komentar
Kalian sedang berjalan di sebuah Mal. Tiba-tiba, kalian melihat seorang teman berdiri di hadapan sebuah etalase. Kalian berteriak memanggil namanya. Ia menoleh, lalu kalian sadar kalau orang tersebut ternyata bukan teman yang kalian maksud walaupun memiliki wajah yang sangat mirip.
Max Galuppo adalah seorang pria tinggi, berewokan dan berbadan gempal. Usianya baru 20 tahun dan ia kuliah di Temple University, Philadelphia. Hidupnya berjalan seperti biasa saja sampai ia menemukan potret dirinya terpampang di Philadelphia Museum of Art. 

Tergantung di dinding, sebuah lukisan besar dengan objek seorang pria berdiri dengan satu tangan di pinggang. 
Galuppo takjub sekaligus heran ketika melihat wajah pria tersebut sangat menyerupai dirinya. Galuppo berani bersumpah kalau ia tidak pernah menjadi model sebuah lukisan, apalagi hanya dengan mengenakan kaos hitam dan celana pendek ketat berwarna merah. 
Bukan hanya itu, Galuppo semakin takjub ketika menemukan fakta bahwa lukisan yang berjudul "Portrait of a Nobleman with Dueling Gauntlet" tersebut ternyata dibuat pada tahun 1562 di Italia. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? 
Pada abad Holywood dan teori konspirasi ini, teorinya bisa bermacam-macam. Seorang blogger misteri yang imajinatif dan gandrung dengan analisa mungkin akan mengajukan 2 teori yang dianggap paling mungkin, yaitu Galuppo adalah seorang Vampire atau seorang Time Traveler. 

Mendengar dua kemungkinan tersebut, mungkin diantara kalian akan ada yang segera menimpali dan berkata: "Bro, sebelum kamu lanjutkan, tidak adakah penjelasan yang lebih sederhana untuk saya yang sukar memahami sains di balik Vampire dan Time Traveler?
Sebenarnya ada. 

Saya tahu, kita selalu ingin melihat segala sesuatu dalam kacamata misteri. Terpengaruh oleh keinginan yang kuat untuk menganalisa apapun yang kita jumpai, kita seringkali lupa kalau penjelasan yang paling sederhana biasanya adalah yang paling mungkin

Dalam kasus Galuppo, penjelasan yang paling mungkin adalah: Semua ini hanyalah kebetulan.
Tidak ada Time Traveler, tidak ada Vampire. Yang ada hanyalah seorang pria yang hidup pada abad pertengahan dan seorang mahasiswa abad ke-21 dari Philadelphia yang kebetulan memiliki wajah yang mirip. 

Manusia memiliki gen yang sama. Namun dalam gen tersebut, terdapat instruksi berbeda yang membuat setiap manusia, bahkan yang paling mirip sekalipun, memiliki perbedaan. Warna rambut, warna kulit, bentuk wajah, bentuk telinga ataupun ciri-ciri lain, semuanya dibentuk oleh instruksi genetik ini. 
Saat ini populasi manusia di dunia sudah menyentuh angka 7 milyar. Wajar jika ada beberapa manusia yang memiliki wajah yang sangat mirip. Ada yang menyebutkan kalau kita memiliki 7 kembaran. Ada yang mengatakan 9. Namun tidak ada yang pernah benar-benar menelitinya. Bagi sains, kesamaan dalam wajah manusia adalah hal yang wajar. 

Kesamaan ini juga bisa kita jumpai pada musik. Hanya ada 7 not dasar, namun dari sini jutaan lagu tercipta. Jika kita menemukan satu atau dua yang mirip, maka hal itu bukanlah sesuatu yang aneh.
Jika kita menghitung populasi manusia mulai dari titik nol maka probabilitas kesamaan itu semakin meningkat. Population Reference Bureau, sebuah organisasi yang meneliti soal populasi dari Amerika, pernah membuat sebuah hitungan kasar mengenai total populasi manusia yang pernah lahir ke dunia ini. 
Dengan menggunakan asumsi kalau pasangan manusia pertama (dua orang) di dunia ini ada sejak tahun 50.000 Sebelum Masehi, maka total jumlah manusia yang pernah lahir ke dunia ini adalah 107.602.707.791. Atau lebih dari 107 milyar. 
Dengan kata lain, bukanlah sesuatu yang aneh jika kita menemukan orang lain di masa lampau memiliki kemiripan wajah dengan kita. 
Apalagi dalam kasus Galuppo. 

Ketika ia meneliti lebih jauh tentang silsilah keluarganya, ia menemukan kalau keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Florence, hanya berjarak sekitar 10 mil dari kota Emilia, tempat lukisan itu dibuat. Ada kemungkinan kalau pria di dalam lukisan tersebut memang memiliki hubungan darah dengannya. 
Francois Brunelle, seorang fotografer dari Kanada pernah membuat sebuah proyek untuk menemukan orang-orang yang mirip di dunia ini (Media menyebutnya doppleganger - sebuah istilah yang sebenarnya kurang tepat untuk diterapkan dalam kasus ini). 
Brunelle menemukan banyak orang yang tidak memiliki hubungan darah, namun memiliki kesamaan wajah yang menakjubkan. Misalnya, Sophie Cadieux, 29 tahun, dan Catherine Trudeau, 31 tahun. Keduanya aktris dari Kanada. 
"Lucunya, orang-orang seringkali menganggap kami adalah orang yang sama." kata Trudeau. "Lagipula kami berdua sama-sama aktris." Lanjut Cadieux. 
Mereka berdua terlihat takjub dengan kesamaan itu. 

Namun terkadang orang lain bisa memiliki respon yang berbeda dengan Cadieux dan Trudeau. Brunelle menceritakan kalau ada orang yang kemudian menolak difoto karena mengetahui mereka memiliki "kembaran". Menurut Brunelle, mungkin ketika mengetahui hal ini, ego mereka terguncang dan jati dirinya sedikit goyah. 
Berikut contoh lain mereka yang dipotret oleh Brunelle:
 Sylvie Gagnon dan Caroline Dhavernas
 Rudi Kistler dan Maurus Oehman
Mereka tidak memiliki hubungan darah, namun memiliki kesamaan fitur wajah yang luar biasa. 

Sedangkan kesamaan wajah dengan orang-orang yang pernah hidup di masa lampau, ternyata bukan hanya dialami oleh Galuppo.
Contohnya seperti yang terlihat berikut ini. 

Orang di sebelah kiri foto di bawah ini adalah Vsevolod Mikhailovich Garshin, seorang penulis Rusia yang hidup pada abad ke-19. Sedangkan yang di sebelah kanan adalah seorang komedian Amerika Serikat, Jon Stewart.
Berikut (sebelah kiri) adalah sebuah lukisan dari seorang pria yang dibuat tahun 1835 oleh seniman Denmark, Christen Købke. Sedangkan pria di sebelah kanan adalah aktor Amerika Serikat, John Krasinski.
Lalu, sebagai intermezo, lukisan di bawah ini dibuat tahun 1544 oleh George Pencz. Bisakah kalian menyebutkan nama tokoh masa kini yang menyerupai wajahnya?
Jika kita melihat foto-foto di atas, ada satu hal yang menarik. Apabila kita memperhatikannya dengan sungguh-sungguh, kita bisa menemukan banyak detail yang sesungguhnya tidak sama persis. Ini menunjukkan kalau pengenalan akan wajah sebenarnya juga banyak dipengaruhi oleh persepsi. Itulah sebabnya mengapa Brunelle memotret pasangan-pasangan "kembar" itu dalam format hitam putih. Hal ini dilakukan supaya perbedaan detail yang bisa mengacaukan persepsi kita dapat diminimalisir.

Contoh campur tangan persepsi yang lain adalah kemiripan yang bisa terlihat pada dua orang sahabat atau sepasang suami istri.

Ketika dua orang sahabat menjalin hubungan yang cukup lama, mereka akan cenderung meniru satu sama lain. Entahkah ekspresi wajah, cara tersenyum atau cara meringis. Ini membuat wajah mereka terlihat sedikit mirip dan persepsi kita akan memperbesar kemiripan tersebut.  Hal ini juga menunjukkan kalau kita mengenali wajah seseorang secara holistik (menyeluruh) dan bukan dari detail-detail kecil.

Jadi, kembali kepada pertanyaan yang menjadi judul dari postingan ini. Apakah kita memiliki "kembaran" di dunia ini? Saya rasa iya dan itu bukanlah sesuatu yang luar biasa.

Maaf untuk penggemar Vampire dan Time Traveller. Not this time.

Sebelum saya akhiri postingan ini, mari kita sedikit bermain pengenalan wajah. 

Ilusi di bawah ini disebut Thatcher Illusion atau Thatcher Effect yang diambil dari nama mantan perdana Inggris Margaret Thatcher. Ilusi ini menunjukkan kalau manusia memang mengenali wajah secara holistik, bukan dengan detail seperti yang sudah saya singgung di atas.

Berikut adalah foto mantan perdana menteri Tony Blair

Sekarang, coba lihat gambar berikut ini dan temukan perbedaan antara foto A dan B. 

Sudahkah kalian menemukannya?

Mungkin kalian akan berkata: "Bro, tidak ada perbedaan diantara kedua wajah itu."

Baiklah, jika kalian tidak melihat ada perbedaan, fotonya saya putar 180 derajat. Sekarang bisakah kalian menemukan perbedaannya?


Percayalah, Set foto yang kedua ini sama dengan set foto yang pertama. Jika kalian tidak percaya dan menganggap saya telah melakukan penipuan, kalian bisa kembali ke set foto pertama, lalu lakukan handstand dengan kepala di bawah dan kaki di atas untuk melihatnya dengan benar. Atau kalian bisa membalik layar monitor kalian 180 derajat. Atau kalian cukup menyimpan set foto pertama ke komputer dan merotasinya dengan aplikasi paint atau microsoft word.

Menarik bukan?

Lebih Mengenal Majalengka

|1 komentar

Majalengka, Salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat yang memiliki wilayah lumayan kecil di banding wilayah kabupaten yang lain yang ada di Jawa Barat. Dengan Ibukota yang yang menurut saya kecil dan tidak seramai dengan ibukota-ibukota kabupaten lain di Jabar, Misalnya saja dengan Kuningan, ini di sebabkan Ibukota Kabupaten Majalengka tidak di lewati oleh Jalan Negara. Liat saja Kadipaten dan Jatiwangi yang di lewati jalan negara, walau hanya sebatas kecamatan tapi menurut saya lebih ramai dari Majalengka sendiri. Jantung Keramian Majalengka hanya ada di Alun – Alun dan Pasar Mambo.
Alun-alun Majalengka merupakan pusat dari kota Majalengka di batasi oleh jalan Alun-alun barat dan timur di sebelah barat dan timur serta jalan K.H Abdul Halim dan Jendral Ahmad Yani di sebelah utara dan selatan. Alun-alun majalengka telah di tata ulang beberapa kali,yang paling mencolok adalah di pasangnya 2 patung “Haji dan Hajah geot” dan pemasangan lampu hias. Beda Bupati beda lagi kebijakan menata alun-alun. Pada era Bupati Majalengka yang baru saat ini, alun-alun di jadikan area publik. dan untuk beberapa kali kesempatan, pentas musik atau konser di adakan di alun-alun, yang selama ini biasanya di selenggarakan di lapangan GGM Majalengka yang berjarak 2KM dari pusat kota. Selain itu sempat juga diadakan penataan pasar dadakan “sunday morning” di alun-alun Majalengka, namun kelanjutannya tidak jelas, para pedagang tidak kembali teratur seperti ketika awal penataan. Bagi saya, alun-alun Majalengka mempunyai beberapa pengalaman menarik bagi saya, seperti bermain sepak bola,berkumpul bersama teman atau lari pagi saat hari minggu yang terkadang seperti acara reuni karena sering berjumpa dengan teman lama. Alun-alun Majalengka hanya ramai saat sore, malam minggu atau pun minggu pagi, tapi tak jarang ramai apabila ada acara yang di laksanakan di Alun-alun.
Selain Alun-alun, pusat keramian di Majalengka adalah Pasar Mambo, entah mengapa dinamakan pasar mambo, tapi pasar di sini bukan pasar sesungguhnya. Pasar Mambo adalah sejenis pusat jajanan di kota Majelengka, tapi biasanya lebih ramai di Malam hari, Dulu Pemerintah Daerah hendak memindahkan pasar yang terletak di jalan Babakan Jawa ke Pujasera (pusat jajanan serba ada) namun para pedagang menolak dan tetap berjualan di pasar Mambo sekarang sedangkan Nasib Pujasera sekarang tidak jelas. Banyak jajanan yang di jual di Pasar Mambo, dari Roti bakar, Es campur, Buah-buahan dan lain sebagainya, namun yang paling di kenal adalah mie kocok yang biasa mangkal di sudut perempatan Jalan Babakan Jawa dan Jendral Ahmad Yani ini sering di serbu oleh pembeli apalagi oleh masyarakat Majalengka yang merantau dan pulang kampung ke Majalengka pada saat Lebaran. Selain itu yang sering di cari adalah Tutut, Yaitu sejenis keong sawah yang di masak dengan bumbu dan cara memakannya dengan menyedot daging tutut tersebut. Makanan ini sekarang sulit di temukan karena telah terganti oleh kerang hijau.
Salah satu sudut pasar mambo menjelang sore hari
Bagi anda yang kebetulan sedang melewati atau berkunjung ke kota Majalengka tidak ada salahnya untuk mengunjungi Alun-alun Majalengka di sore atau di hari minggu pagi lalu memanjakan perut anda di Pasar Mambo pada malam hari, dan nikmati suasana khas Kota Angin, Majalengka.

Jalakotek khas Majalengka

|1 komentar
PENDAHULUAN
Jalakotek, mungkin banyak yang penasaran dengan jenis makanan khas Majalengka  yang satu ini. Jalakotek itu bentuknya seperti pastel yang kulitnya terbuat dari  campuran tepung terigu dan tepung tapioka (aci) yang di beri bumbu dan isinya tumis tahu dan wortel yang di potong-potong kecil dan ditambahkan cengek yang di haluskan, tidak sembarang orang bisa membuat jalkotek yang hasilnya sempurna, di butuhkan keahlian khusus karena kalau tidak kulit jalakoteknya akan gagal.

II.    ISI
Cara pembuatan jalakotek
            Bahan :
-          Tepung Terigu ¼ Kg
-          Tepung Tapioka (Aci) ¼ Kg
-          Tahu
-          Cabe merah atau cabe rawit
-          Bawang merah & Bawang putih
-          Masako (sejenisnya)
-          Garam
-          Sasa
-          Air secukupnya
Bumbu :
-          Bumbu atom
-          Bumbu cabe
-          Bumbu rumput laut
-          Bumbu keju
Cara membuat :
1.       Ulek Bawang Merah serta Bawang putih hingga halus
2.       Ulek Cabe merah atau Cabe rawit secara terpisah dengan ulengan bawang hingga ulekan telihat seperti sambal.
3.       Iris Tahu hingga seperti dadu kecil kemudian tumis dengan minyak goreng, anda juga bisa tambahkan ayam iris atau sosis iris tergantung selera dan pemesanan.
4.       Masukkan Tepung terigu dan tepung aci kedalam adonan, lalu masukan air, aduk hingga merata.
Penyelesaian :
1.       Masukkan Hasil Ulekan bawang merah & bawang putih, masakko garam dan sasa Kedalam Adonan aduk hingga merata.
2.       Bentuk Adonan menjadi Bulat seperti bola.
3.       Lalu setelah menjadi bulat tekan adonan hingga menipis pipih lalu masukkan adonan isi seperti sambal cabe merah dan tahu iris lalu ulir-ulir.
4.       Panaskan minyak goreng, dan goreng jalakotek sampai terendam minyak hingga warna kuning kecoklatan dan sajikan.

Bagaimana ? Tidak sulit bukan untuk membuat jajanan khas Kota kelahiran saya ? hehe, di butuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya agar hasilnya sempurna.
III.    PENUTUP
Jalakotek biasa di jual dari industri rumahan dengan harga Rp 3500/pack isi 10 buah kemudian di jual kembali Rp 2000/buah, dengan usaha ini tentu kita bisa mendapatkan keuntungan yang besar.