Share this history on :

Jumat, 29 Agustus 2014

LARUTAN BAKU PRIMER DAN SEKUNDER

Larutan baku primer yaitu larutan dimana dapat diketahui kadarnya
dan stabil pada proses penimangan, pelarutan, dan penyimpanan.
Adapun syarat – syarat larutan baku primer :
-Mempunyai kemurnian yang tinggi
-Rumus molekulnya pasti
-Tidak mengalami perubahan selama penimbangan
-Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat
       diabaikan)
-Larutan stabil didalam penyimpanan
Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara menimbang.
Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah:
  • Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.
  • Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau DMF.
  • Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3.
  • Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat.
  • Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.
  • Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3
  • Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan natrium nitrit.
Larutan baku sekunder yaitu larutan dimana konsentralisinya ditentukan dengan jalan pembekuan dengan larutan
atau secara langsung tidak dapat diketahu kadarnya dan kestabilannya
didalam proses penimbangan, pelarutan dan penyimpanan.
Adapun syarat – syarat larutan baku sekunder :
-Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
-Berat ekivalennya tinggi
-Larutan relatif stabil didalam penyimpanan
SATUAN KONSENTRASI pada LARUTAN
Larutan adalah campuran serba sama antara komponen zat terlarut dan komponen pelarut. Hubungan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut dalam suatu larutan disebut konsentrasi atau kepekaan. Kita kenal beberapa satuan konsentrasi yang umum antara lain :
a.Persen
Persen adalah hubungan yang menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dalam setiap seratus bagian larutan. Satuan persen terdiri atas beberapa macam yaitu : Persen berat per volume (V/V)

b. Molar
Molar atau molaritas adalah sistem konsentrasi yang menyatakan banyaknya mol zat yang terkandung dalam satu liter larutan.

M = Mol/liter M = mmol/ml M = gr/Mr x 1000/ml
c. Normal (N)
Normal atau normalitas adalah banyaknya eqivalen zat terlarut yang terkandung dalam setiap liter larutan.

N = grek/liter BE = BM/ev grek = gr/BE x 1/ltr

N = gr x ev/BM x vol

d. Molal (m)
Molal atau molalitas adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam setiap kilogram pelarutnya.

m = mol zat terlarut/kg pelarut m = gr/BM x 1000/p

e. Fraksi mol (X)
Fraksi mol merupakan perbandingan mol zat terlarut terhadap jumlah mol larutan.

X = mol zat terlarut/mol larutan X = n1/n1 + n2

f. Part per million (ppm)
Parts per million (ppm) merupakan satuan konsentrasi yang sangat encer atau disebut juga bagian persejuta.
ppm = mol zat terlarut/106 mg air atau ppm = mol zat terlarut/liter larutan
Untuk melarutkan bahan-bahan kimia yang tergolong eksotermik, seperti asam sulfat atau natrium hidroksida, maka yang dimasukkan ke dalam gelas piala lebih dahulu adalah pelarutnya/air, kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit bahannya sambil diaduk dan didinginkan (biasanya wadah direndam dalam air). Hal ini disebabkan karena bahan kimia ekstremik jika direaksikan dengan air akan menimbulkan pana, sehingga jika bahan kimianya yang dimasukkan dengan sedikit air pada awal reaksi akan menimbulkan panas. Akibatnya dapat menyebabkan ledakan kecil atau wadahnya dapat pecah.
Jika kita hendak membuat larutan dari bahan yang wujudnya cair, maka pekerjaan ini disebut pengenceran. Pertama-tama harus diketahui konsentrasi atau kadar dari zat cair induk. Dengan mengetahui konsentrasinya dapat dihitung jumlah larutan induk yang harus diencerkan sampai volume tertentu yang diinginkan dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai berikut :

V1 x N1 = V2 x N2

Ket :

V1 = Volume larutan induk (diketahui konsentrasinya) yang akan dipipet.
V2 = Volume larutan yang diinginkan.
N1 = Konsentrasi larutan induk.
N2 = Konsentrasi larutan yang diinginkan.

1 komentar:

  • Tio Susan says:
    30 Maret 2019 pukul 09.49

    PROMO BONUS REFERAL 10+5% SEUMUR HIDUP

    Dapatkan bonus referral 10+5% seumur hidup untuk para pencari referal dengan syarat yang sangat mudah
    1.Memiliki downline aktif minimal 2 orang.
    2.Konfirmasi ke livechat Indokartu dengan menyebutkan userid referral anda.
    3.Aktif berpromosi link referral anda.

    3 LANGKAH MUDAH MENDAPATKAN JUTAAN RUPIAH :

    1. Daftarkan diri anda dengan mengisi form pendaftaran di menu REGISTER / DAFTAR
    2. Login kedalam web kami, klik menu referral :
    - DAFTAR KAN TEMAN-TEMAN ANDA
    - COPY LINK REFERRAL ANDA UNTUK DISEBARKAN
    3. Sebarkan link referral anda ke Forum , Facebook , Twitter , Website , Email , Blog , sosial media dan pasang banner kami.

    TIPS PROMOSI
    1. Anda bisa menyebarkan link referral anda ke FORUM
    2. Bisa juga dengan mentweet link referral anda di TWITTER
    3. Melakukan posting komentar di FACEBOOK
    4. Memasang link referral anda di BLOG
    5. Menyebarkan link referral ke semua contact EMAIL

    CARA MELIHAT KOMISI DAN TOTAL REFFERAL ANDA :
    1. Login ke www.indokartu.com
    2. Klik REFFERAL untuk melihat total referral anda
    3. Klik KOMISI untuk melihat total KOMISI anda
    4. Bonus Referral dibagikan setiap hari kamis dan akan secara otomatis masuk ke saldo akun Anda
    5. Cara penarikan referral dapat dilakukan setiap hari dengan memilih menu withdraw.

    game online poker yang menghasilkan uang

    Silahkan add kontak kami bosku ^^

    WA : 081333366766
    BBM : indkartu
    LINE : indokartu

Posting Komentar