Ini 7 Cawapres Incaran Wiranto

Jakarta : Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat (Gema Hanura) merekomendasikan 7 nama calon wakil presiden (cawapres) bakal pendamping Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto.

Mereka adalah Hary Tanoesoedibijo, Mahfud MD, Yusril Izha Mahendra, Din Syamsuddin, Anies Baswedan, Hatta Rajasa, dan Chairul Tanjung.

Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute, Hanta Yudha AR, menyebutkan beberapa nama di antaranya, yakni Hary Tanoesoedibijo, Mahfud MD, dan Anies Baswedan merupakan sosok muda yang paling diincar radar Hanura.

"Mereka ini muda, punya integritas, kapabilitas, kapasitas, dan kualitas kepemimpinan. Mereka layak jadi Capres. Apa mereka mau jadi Cawapres Hanura?" kata Hanta dalam keterangan persnya kepada Liputan6.com, Sabtu (15/12/2012).

Hanta menjelaskan, beberapa nama dari 7 bakal calon tersebut masuk dalam radar survei yang dilakukan oleh Pol Tracking tentang capres muda beberapa waktu lalu. Sementara, nama yang tidak masuk radar Pol Tracking Institute di antaranya Hatta Rajasa yang sudah dianggap tidak muda lagi.

Menurut Hanta, masing-masing calon, berdasarkan survei Pol Tracking, memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, latar belakang Hary Tanoe sebagai pengusaha yang terbiasa cepat dalam mengambil keputusan.

"Kecepatan mengambil keputusan ini penting karena merupakan antitesa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemilik MNC Grup ini juga memilki latar belakang pendidikan tinggi dan menjabat Ketua Dewan Pakar Partai NasDem," ucapnya.

Begitu juga dengan nama Anies Baswedan yang merupakan seorang akademisi unggul di kampus. Dia dinilai memiliki banyak proyek-proyek sosial yang berhasil, dan memiliki integritas.

Menurut Hanta, dengan mengumumkan ketujuh nama tersebut, Hanura memilki dua keuntungan sekaligus. Pertama adalah komunikasi kepada elite dan kedua komunikasi kepada publik.

Kendati demikian, lanjut Hanta, kalaupun cawapres dari tujuh nama tersebut betul-betul masuk dalam pilihan Partai Hanura, mereka masih kesulitan dalam hal elektabilitas. "Mereka harus fokus dulu meningkatkan elektabilitas partainya. Selama ini mereka masih di bawah 5 persen," tandasnya.

SUMBER